5. ALAT PENGUKUR TEKANAN UDARA
Tekanan
udara adalah gaya berat/ gaya tekan udara pada suatu luasan tertentu.
Persamaan fisis untuk mengetahui tekanan udara adalah :
Perhitungan
dilakukan dengan metode pipa U, dimana tekanan pada pipa A akan sama
dengan tekanan di pipa B, sehingga bila kolom udara pada salah satu
kolom difakumkan dan massa fluida (m) serta konstanta grafitasi (g)
diketahui maka tekanan pada pipa terbuka (identik dengan tekanan udara
lingkungan) akan diketahui.
Sumber: BMKG Jateng.com
6. ALTIMETER
Altimeter adalah alat untuk mengetahui ketinggian suatu tempat terhadap MSL (mean sea level= 1013,25 mb = 0 mdpl).
Altimeter sebenarnya adalah barometer aneroid yang skala penunjukkannya
telah dikonversi terhadap ketinggian. Sebagaimana kita ketahui bahwa 1
mb sebanding dengan 30 feet (9 meter) atau dapat dicari dengan
pendekatan rumus:
7. KALIBRATOR BAROMETER/ BAROGRAPH
Alat yang sering digunakan untuk mengkalibrasikan sebuah barometer/ barograph adalah Vacuum Chamber.
Alat ini sebenarnya adalah sebuah tabung tertutup dengan tingkat hampa
udara yang dapat diatur (udara didalam tabung dikeluarkan secara
perlahan dengan pompa penghisap udara). Barometer standar dan barometer/
barograph yang dikalibrasi harus diletakan dalam tabung secara
bersamaan, kemudian dibandingkan penunjukannya untuk mendapatkan nilai
koreksi (seiring dengan pengaturan tekanan udara).
8. ALAT PENGUKUR SUHU UDARA
Suhu
(temperatur) adalah suatu besaran panas yang dirasakan oleh manusia.
Satuan suhu yang biasa digunakan di Indonesia adalah derajat celcius
(0C). Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas
manusia menyebabkan pengamatan suhu udara yang dilakukan oleh stasiun
meteorologi dan klimatologi memiliki beberapa kriteria diantaranya:
- Suhu udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum).
- Suhu udara di beberapa ketinggian/ lapisan atmosfer (hingga ketinggian ± 35 Km).
- Suhu tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1 m).
- Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut.
9. THERMOGRAPH
Alat
ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini
adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar.
Bentuk bimetal merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan
diluar kotak Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan
sekrup penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur.
Ujung
lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat
menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per
rotasi. Jika temperatur naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena
keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi
terlebih dahulu. Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila
dipakai untuk mengukur atmospher.
PSYCHROMETER PUTAR (WHIRLING)
Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling. Alat ini terdiri
dari 2 Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar
melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya. Sebelum pemutaran bola
basah dibasahi dengan air murni.
Psychrometer
diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan
dan dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca
seterusnya sampai diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola
basah terendah. Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu
bola kering.
- Keuntungan : bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan Psychrometer Assmann.
- Kerugian :
a. Karena harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi dan dari badan si pengamat.
b. Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan.
c. Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil.
10. PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS CAMPBLE STOKES
Lamanya
penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan)
sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut
tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan
pada jejak pias.
Dipergunakannya
bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk
memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh
posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik
dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika
matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan
diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari
bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-putus.
Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang
terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
11.SOLARIMETER DAN PYRANOMETER
Digunakan
untuk mengukur radaiasi matahari total. Untuk memperoleh data
intensitas matahari secara kontinue, Solarimeter dihubungkan ke sebuah
alat pencatat yang dinamakan Chart Recorder yang mempunyai sifat Self
Balancing Potentiometric yaitu suatu recorder yang bekerjanya
berdasarkan keseimbangan antara signal (tenaga listrik yang masuk
berasal dari Solarimeter dengan tenaga listrik dari power supply.
Gerakan dan kedudukan pena ditentukan oleh keseimbangan kedua unsur
tersebut.
Dengan
demikian recorder ini memerlukan tenaga listrik yang diperlukan selain
untuk keseimbangan juga untuk menggerakkan pias (Chart) dan jam.
Recorder ini sangat peka terutama ketika sedang beroperasi, sedapat
mungkin dihindarkan terhadap getaran-getaran yang dapat
mengganggu keseimbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar