Senin, 27 April 2015

ILMUAN-ILMUAN FISIKA INDONESIA

  Prof. Freddy Permana Zen, M.Sc, D.Sc-ILMUAN FISIKA TEORITIK
 Prof. Freddy Permana Zen, M.Sc, D.Sc adalah seorang dosen dan peneliti bidang fisika teoretik. Saat ini dia menjabat sebagai profesor bidang fisika teoretik energi tinggi (theoretical high energy physics) di Institut Teknologi Bandung dan menjadi direktur di INDONESIA Center for Theoretical and Mathematical Physics.
Meski seorang saintis, Freddy Permana Zen tak mengidolakan tokoh-tokoh fisika seperti Albert Einstein, Stephen Hawking, dan lain-lain. Kekaguman Freddy pada mereka hanya sebatas karya-karya besar mereka. Idola Freddy adalah Rasulullah SAW. Menurutnya, beliau adalah tokoh yang paripurna dan teladan dalam setiap segi kehidupan, jadi jauh lebih layak untuk diidolakan.


Biografi
Freddy lahir di Pangkalpinang, Bangka pada 1 Maret 1961. Di masa kecil, orang tuanya kerap menceritakan tokoh-tokoh besar dalam dunia fisika. Freddy menyebutnya orang-orang “aneh”. Namun Freddy merasa takjub bagaimana orang-orang “aneh” tersebut mampu “membuat” bom atom yang dahsyat itu. Apa gerangan ilmu yang mereka miliki?

Keingintahuan dan mimpi Freddy kecil inilah yang membawanya menggeluti ilmu fisika hingga saat ini. Hasil didikan orangtuanya inilah yang menjadi modal mendidik anak-anaknya. “Beri anak kecil itu mimpi, sebab mimpi anak kecil itu murni, dan akan tertancap kuat sebagai motivasi untuk berprestasi,” ujarnya.

Freddy P. Zen menyelesaikan tahap sarjana pada tahun 1985 di Departemen Fisika Institut Teknologi Bandung. Saat itu ia mengkaji teori “Weinberg-Salam Model of the Elec -tro weak Interaction”, sebuah tema yang mengantarkan Abdussalam pada hadiah Nobel pada 1979. Gelar Doctor of Science (D.Sc.)-nya, ia raih di Department of Physics, Hiroshima University, setelah menyelesaikan disertasinya berjudul “Gravitational Scattering in (2+1)-Dimensional Quantum Gravity”. Saat ini, fokus risetnya berkisar pada String Theory, General Relativity, Dynamical System dan lain-lain.

Dalam dunia ilmiah, karya tulis Prof. Freddy bukan main-main. Papernya yang sudah dipublikasi lebih seratus buah, di berbagai jurnal internasional dan nasional yang disegani, seperti Modern Physics Letters A6, International Journal of Modern Physics A8, Progress of Theoretical Physics, Journal of Mathematics and Sciences, dan beberapa jurnal nasional. Dalam karir sosial, ia pernah ditugasi Kementrian Riset dan Teknologi sebagai staf ahli khususnya dalam bidang sains dan teknologi pada tahun 2003-2005. Prestasi dan karyanya itu jualah yang mengantarkannya pada penghargaan Satya lancana Karya Satya X pada tahun 2001, Satyalancana Wira Karya pada tahun 2003 dari Presiden Republik Indonesia, dan pada tahun 2006 lalu ia memperoleh HABIBIE AWARD dari The Habibie Center dalam bidang fundamental science.


Pemikiran Tentang Sains dan islam
Freddy Permana Zen bukan saja dikenal sebagai dosen fisika teori yang mengajarkan mata kuliah-mata kuliah “kelas berat” seperti Quantum Me -chanics, Geometrical Methods in Theoretical Physics, Group Theory, General Relativity, dan filsafat sains. Disamping itu, ia juga kerap mengisi materi-materi keislaman dan memotivasi mahasiswa-mahasiswa fisika untuk berprestasi. Ketika mengajar di kelas pun, ia tak jarang mengajak mahasiswanya melakukan perenungan pada alam semesta. Penjelajahannya di dunia sains, menurutnya, adalah untuk menambah level keyakinan pada Allah SWT dari sekadar “yakin” menjadi “haqqul-yaqin”. Namun di sisi lain ia juga mengatakan bahwa kebenaran yang ditemukan sains bagaimanapun bersifat relatif. Jika temuan sains itu bertentangan dengan al-Qur’an sebagai keyakinannya, maka temuan sains itu pastilah keliru. “Jadi terdapat semacam hirarki kebenaran,” kata Prof. Freddy. Sebagai contoh, lanjutnya, hukum Newton yang menggambarkan alam semesta tanpa awal dan akhir, maka secara keyakinan harus ditolak. Bahkan temuan sains terbaru tentang singularitas justru semakin meyakinkan, bahwa alam semesta memiliki permulaan.


Bidang Riset  Prof. Freddy Permana Zen, M.Sc, D.Sc-ILMUAN FISIKA TEORITIK
Bidang riset yang ditekuni oleh Prof. F. P. Zen adalah teori String dan Teori-M (M-Theory), Relativitas umum (general relativity), Fisika matematik (Mathematical Physics), sistem dinamik (Dynamical System), komputasi kuantum (Quantum Computation).

Teori string (dan Teori-M sebagai perluasannya) menganggap bahwa fenomena partikel dapat dijelaskan dari string, dimana frekuensi harmoniknya adalah energi partikel. Teori string merupakan salah satu kandidat utama dari theory of everityhing, yaitu sebuah teori unifikasi yang dapat memadukan seluruh interaksi di alam semesta. Kedua teori ini konsisten hanya jika dirumuskan pada ruangwaktu yang berdimensi tinggi (10 dimensi untuk teori string dan 11 dimensi untuk teori-M).

Teori relativitas umum membahas penerapan geometri diferensial untuk menjelaskan fenomena interaksi gravitasi. Teori ini pertama kali diusulkan oleh Albert Einstein pada 1916. Teori ini berusaha menjelaskan fenomena fisis mulai dari gerak partikel dalam medan gravitasi hingga kosmologi, yaitu ilmu tentang asal usul dan perkembangan alam semesta.

Komputasi kuantum adalah teori komputasi yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Algoritma kuantum memiliki efisiensi yang jauh lebih baik dibanding algoritma klasik yang dipakai pada komputer saat ini. Sebuah komputer kuantum juga diyakini memiliki kemampuan proses yang jauh lebih baik dibanding komputer klasik. Riset bidang komputasi kuantum masih terus berkembang. (Bagi yang berminat silakan kunjungi Institute for Quantum Computing)


Pendidikan
  • Doctor of Science, Hiroshima University, 1994-1994 (Riset di Yukawa Institute for Theoretical Physics, Kyoto University, Japan).
  • Master of Science, Hiroshima University, 1989-1991 (Riset di Research Institute for Theoretical Physics, Hiroshima University, Japan)
  • Magister Sains, Institut Teknologi Bandung, 1986-1988
  • Sarjana, Institut Teknologi Bandung, 1980-1985

Penghargaan
  • Satyalancana Karya Satya X Tahun (2001) dari presiden Republik Indonesia.
  • Satyalancana Wira Karya (2003) dari presiden Republik Indonesia.
  • HABIBIE AWARD 2006 bidang ilmu dasar dari The Habibie Center (THC)
  • Innovation Award, University Putra Malaysia, Malaysia, March 2005, untuk judul penelitian Towards Quantum Theory on Punctured Surfaces (bersama Abubaker Mohamed Siddig, Nurisya Mohd Shah, Hishamuddin Zainuddin, Ahmed Bouketir, Zainal Abidin Talib, Zainul Abidin Hassan)

Karier

Akademik
  • Dosen tetap di ITB. Mengajar mata kuliah tingkat sarjana (Fisika Dasar, Fisika Matematika, Fisika Kuantum, Teori Relativitas Umum Einstein) hingga doktoral (Mekanika kuantum, Metode Geometri dalam Fisika Teoretik, Teori Grup, Relativitas Umum), membimbing Sarjana, Magister, dan Doktoral, serta melakukan penelitian untuk bidang-bidang riset di atas. Selain itu, pernah menjadi pengajar tamu dan sebagai reviewer, diantaranya :
  • Reviewer Jurnal Makara Seri Sains (Universitas Indonesia), 2010-2011.
  • Reviewer Journal Sigma (Ukraine Academy of Sciences)
  • Reviewer Journal Mathematical Review (American Mathematical Society), 2006.
  • Profesor tamu pada Optical Sciences Centre, the Institute of Advanced Studies, RSPhysSE, The Australian National University, Australia, Juni 1999-Mei 2000.
  • Pengajar tamu di Universiti Putra Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia, untuk kuliah (2+1)-Dimensional Chern-Simon-Witten Theory and Polynomial Invariants, 1997.

Jabatan Administratif
  • Deputi Menteri Riset dan Teknologi RI bidang Sumber Daya Iptek, sejak Juni 2010.
  • Sekretaris Komite Inovasi Nasional (KIN), Juni 2010 - 2014.
  • Sekretaris Jendral Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung, 2007-2011.
  • Asisten Deputi Menteri Riset dan Teknologi RI bidang Pengembangan Jaringan Informasi, Januari 2004–Januari 2005.
  • Asisten Deputi Menteri Riset dan Teknologi RI bidang Kajian Kebutuhan Iptek, Juni 2000–Desember 2003.
  • Sekretaris Pusat Matematika (P4M) ITB, 1999-2001.
  • Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Jepang, 1991-1993.

Keanggotaan
  • Ikatan Alumni ITB
  • Grup Fisika Teoretik Indonesia, GFTI (sejak 2005)
  • Elementary Particle Physics Group, Japan (sejak 1990)
  • The Japanese Physical Society (sejak 1989)
  • Himpunan Fisika Indonesia (sejak 1985)
Prof. Freddy Permana Zen, M.Sc, D.Sc adalah seorang dosen dan peneliti bidang fisika teoretik. Saat ini dia menjabat sebagai profesor bidang fisika teoretik energi tinggi (theoretical high energy physics) di Institut Teknologi Bandung dan menjadi direktur di INDONESIA Center for Theoretical and Mathematical Physics.
Meski seorang saintis, Freddy Permana Zen tak mengidolakan tokoh-tokoh fisika seperti Albert Einstein, Stephen Hawking, dan lain-lain. Kekaguman Freddy pada mereka hanya sebatas karya-karya besar mereka. Idola Freddy adalah Rasulullah SAW. Menurutnya, beliau adalah tokoh yang paripurna dan teladan dalam setiap segi kehidupan, jadi jauh lebih layak untuk diidolakan.


Biografi
Freddy lahir di Pangkalpinang, Bangka pada 1 Maret 1961. Di masa kecil, orang tuanya kerap menceritakan tokoh-tokoh besar dalam dunia fisika. Freddy menyebutnya orang-orang “aneh”. Namun Freddy merasa takjub bagaimana orang-orang “aneh” tersebut mampu “membuat” bom atom yang dahsyat itu. Apa gerangan ilmu yang mereka miliki?

Keingintahuan dan mimpi Freddy kecil inilah yang membawanya menggeluti ilmu fisika hingga saat ini. Hasil didikan orangtuanya inilah yang menjadi modal mendidik anak-anaknya. “Beri anak kecil itu mimpi, sebab mimpi anak kecil itu murni, dan akan tertancap kuat sebagai motivasi untuk berprestasi,” ujarnya.

Freddy P. Zen menyelesaikan tahap sarjana pada tahun 1985 di Departemen Fisika Institut Teknologi Bandung. Saat itu ia mengkaji teori “Weinberg-Salam Model of the Elec -tro weak Interaction”, sebuah tema yang mengantarkan Abdussalam pada hadiah Nobel pada 1979. Gelar Doctor of Science (D.Sc.)-nya, ia raih di Department of Physics, Hiroshima University, setelah menyelesaikan disertasinya berjudul “Gravitational Scattering in (2+1)-Dimensional Quantum Gravity”. Saat ini, fokus risetnya berkisar pada String Theory, General Relativity, Dynamical System dan lain-lain.

Dalam dunia ilmiah, karya tulis Prof. Freddy bukan main-main. Papernya yang sudah dipublikasi lebih seratus buah, di berbagai jurnal internasional dan nasional yang disegani, seperti Modern Physics Letters A6, International Journal of Modern Physics A8, Progress of Theoretical Physics, Journal of Mathematics and Sciences, dan beberapa jurnal nasional. Dalam karir sosial, ia pernah ditugasi Kementrian Riset dan Teknologi sebagai staf ahli khususnya dalam bidang sains dan teknologi pada tahun 2003-2005. Prestasi dan karyanya itu jualah yang mengantarkannya pada penghargaan Satya lancana Karya Satya X pada tahun 2001, Satyalancana Wira Karya pada tahun 2003 dari Presiden Republik Indonesia, dan pada tahun 2006 lalu ia memperoleh HABIBIE AWARD dari The Habibie Center dalam bidang fundamental science.


Pemikiran Tentang Sains dan islam
Freddy Permana Zen bukan saja dikenal sebagai dosen fisika teori yang mengajarkan mata kuliah-mata kuliah “kelas berat” seperti Quantum Me -chanics, Geometrical Methods in Theoretical Physics, Group Theory, General Relativity, dan filsafat sains. Disamping itu, ia juga kerap mengisi materi-materi keislaman dan memotivasi mahasiswa-mahasiswa fisika untuk berprestasi. Ketika mengajar di kelas pun, ia tak jarang mengajak mahasiswanya melakukan perenungan pada alam semesta. Penjelajahannya di dunia sains, menurutnya, adalah untuk menambah level keyakinan pada Allah SWT dari sekadar “yakin” menjadi “haqqul-yaqin”. Namun di sisi lain ia juga mengatakan bahwa kebenaran yang ditemukan sains bagaimanapun bersifat relatif. Jika temuan sains itu bertentangan dengan al-Qur’an sebagai keyakinannya, maka temuan sains itu pastilah keliru. “Jadi terdapat semacam hirarki kebenaran,” kata Prof. Freddy. Sebagai contoh, lanjutnya, hukum Newton yang menggambarkan alam semesta tanpa awal dan akhir, maka secara keyakinan harus ditolak. Bahkan temuan sains terbaru tentang singularitas justru semakin meyakinkan, bahwa alam semesta memiliki permulaan.


Bidang Riset 
Prof. Freddy Permana Zen, M.Sc, D.Sc adalah seorang dosen dan peneliti bidang fisika teoretik. Saat ini dia menjabat sebagai profesor bidang fisika teoretik energi tinggi (theoretical high energy physics) di Institut Teknologi Bandung dan menjadi direktur di INDONESIA Center for Theoretical and Mathematical Physics.

Meski seorang saintis, Freddy Permana Zen tak mengidolakan tokoh-tokoh fisika seperti Albert Einstein, Stephen Hawking, dan lain-lain. Kekaguman Freddy pada mereka hanya sebatas karya-karya besar mereka. Idola Freddy adalah Rasulullah SAW. Menurutnya, beliau adalah tokoh yang paripurna dan teladan dalam setiap segi kehidupan, jadi jauh lebih layak untuk diidolakan.


Biografi
Freddy lahir di Pangkalpinang, Bangka pada 1 Maret 1961. Di masa kecil, orang tuanya kerap menceritakan tokoh-tokoh besar dalam dunia fisika. Freddy menyebutnya orang-orang “aneh”. Namun Freddy merasa takjub bagaimana orang-orang “aneh” tersebut mampu “membuat” bom atom yang dahsyat itu. Apa gerangan ilmu yang mereka miliki?

Keingintahuan dan mimpi Freddy kecil inilah yang membawanya menggeluti ilmu fisika hingga saat ini. Hasil didikan orangtuanya inilah yang menjadi modal mendidik anak-anaknya. “Beri anak kecil itu mimpi, sebab mimpi anak kecil itu murni, dan akan tertancap kuat sebagai motivasi untuk berprestasi,” ujarnya.

Freddy P. Zen menyelesaikan tahap sarjana pada tahun 1985 di Departemen Fisika Institut Teknologi Bandung. Saat itu ia mengkaji teori “Weinberg-Salam Model of the Elec -tro weak Interaction”, sebuah tema yang mengantarkan Abdussalam pada hadiah Nobel pada 1979. Gelar Doctor of Science (D.Sc.)-nya, ia raih di Department of Physics, Hiroshima University, setelah menyelesaikan disertasinya berjudul “Gravitational Scattering in (2+1)-Dimensional Quantum Gravity”. Saat ini, fokus risetnya berkisar pada String Theory, General Relativity, Dynamical System dan lain-lain.

Dalam dunia ilmiah, karya tulis Prof. Freddy bukan main-main. Papernya yang sudah dipublikasi lebih seratus buah, di berbagai jurnal internasional dan nasional yang disegani, seperti Modern Physics Letters A6, International Journal of Modern Physics A8, Progress of Theoretical Physics, Journal of Mathematics and Sciences, dan beberapa jurnal nasional. Dalam karir sosial, ia pernah ditugasi Kementrian Riset dan Teknologi sebagai staf ahli khususnya dalam bidang sains dan teknologi pada tahun 2003-2005. Prestasi dan karyanya itu jualah yang mengantarkannya pada penghargaan Satya lancana Karya Satya X pada tahun 2001, Satyalancana Wira Karya pada tahun 2003 dari Presiden Republik Indonesia, dan pada tahun 2006 lalu ia memperoleh HABIBIE AWARD dari The Habibie Center dalam bidang fundamental science.


Pemikiran Tentang Sains dan islam
Freddy Permana Zen bukan saja dikenal sebagai dosen fisika teori yang mengajarkan mata kuliah-mata kuliah “kelas berat” seperti Quantum Me -chanics, Geometrical Methods in Theoretical Physics, Group Theory, General Relativity, dan filsafat sains. Disamping itu, ia juga kerap mengisi materi-materi keislaman dan memotivasi mahasiswa-mahasiswa fisika untuk berprestasi. Ketika mengajar di kelas pun, ia tak jarang mengajak mahasiswanya melakukan perenungan pada alam semesta. Penjelajahannya di dunia sains, menurutnya, adalah untuk menambah level keyakinan pada Allah SWT dari sekadar “yakin” menjadi “haqqul-yaqin”. Namun di sisi lain ia juga mengatakan bahwa kebenaran yang ditemukan sains bagaimanapun bersifat relatif. Jika temuan sains itu bertentangan dengan al-Qur’an sebagai keyakinannya, maka temuan sains itu pastilah keliru. “Jadi terdapat semacam hirarki kebenaran,” kata Prof. Freddy. Sebagai contoh, lanjutnya, hukum Newton yang menggambarkan alam semesta tanpa awal dan akhir, maka secara keyakinan harus ditolak. Bahkan temuan sains terbaru tentang singularitas justru semakin meyakinkan, bahwa alam semesta memiliki permulaan.


Bidang Riset 
Bidang riset yang ditekuni oleh Prof. F. P. Zen adalah teori String dan Teori-M (M-Theory), Relativitas umum (general relativity), Fisika matematik (Mathematical Physics), sistem dinamik (Dynamical System), komputasi kuantum (Quantum Computation).

Teori string (dan Teori-M sebagai perluasannya) menganggap bahwa fenomena partikel dapat dijelaskan dari string, dimana frekuensi harmoniknya adalah energi partikel. Teori string merupakan salah satu kandidat utama dari theory of everityhing, yaitu sebuah teori unifikasi yang dapat memadukan seluruh interaksi di alam semesta. Kedua teori ini konsisten hanya jika dirumuskan pada ruangwaktu yang berdimensi tinggi (10 dimensi untuk teori string dan 11 dimensi untuk teori-M).

Teori relativitas umum membahas penerapan geometri diferensial untuk menjelaskan fenomena interaksi gravitasi. Teori ini pertama kali diusulkan oleh Albert Einstein pada 1916. Teori ini berusaha menjelaskan fenomena fisis mulai dari gerak partikel dalam medan gravitasi hingga kosmologi, yaitu ilmu tentang asal usul dan perkembangan alam semesta.

Komputasi kuantum adalah teori komputasi yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Algoritma kuantum memiliki efisiensi yang jauh lebih baik dibanding algoritma klasik yang dipakai pada komputer saat ini. Sebuah komputer kuantum juga diyakini memiliki kemampuan proses yang jauh lebih baik dibanding komputer klasik. Riset bidang komputasi kuantum masih terus berkembang. (Bagi yang berminat silakan kunjungi Institute for Quantum Computing)


Pendidikan
  • Doctor of Science, Hiroshima University, 1994-1994 (Riset di Yukawa Institute for Theoretical Physics, Kyoto University, Japan).
  • Master of Science, Hiroshima University, 1989-1991 (Riset di Research Institute for Theoretical Physics, Hiroshima University, Japan)
  • Magister Sains, Institut Teknologi Bandung, 1986-1988
  • Sarjana, Institut Teknologi Bandung, 1980-1985

Penghargaan
  • Satyalancana Karya Satya X Tahun (2001) dari presiden Republik Indonesia.
  • Satyalancana Wira Karya (2003) dari presiden Republik Indonesia.
  • HABIBIE AWARD 2006 bidang ilmu dasar dari The Habibie Center (THC)
  • Innovation Award, University Putra Malaysia, Malaysia, March 2005, untuk judul penelitian Towards Quantum Theory on Punctured Surfaces (bersama Abubaker Mohamed Siddig, Nurisya Mohd Shah, Hishamuddin Zainuddin, Ahmed Bouketir, Zainal Abidin Talib, Zainul Abidin Hassan)

Karier

Akademik
  • Dosen tetap di ITB. Mengajar mata kuliah tingkat sarjana (Fisika Dasar, Fisika Matematika, Fisika Kuantum, Teori Relativitas Umum Einstein) hingga doktoral (Mekanika kuantum, Metode Geometri dalam Fisika Teoretik, Teori Grup, Relativitas Umum), membimbing Sarjana, Magister, dan Doktoral, serta melakukan penelitian untuk bidang-bidang riset di atas. Selain itu, pernah menjadi pengajar tamu dan sebagai reviewer, diantaranya :
  • Reviewer Jurnal Makara Seri Sains (Universitas Indonesia), 2010-2011.
  • Reviewer Journal Sigma (Ukraine Academy of Sciences)
  • Reviewer Journal Mathematical Review (American Mathematical Society), 2006.
  • Profesor tamu pada Optical Sciences Centre, the Institute of Advanced Studies, RSPhysSE, The Australian National University, Australia, Juni 1999-Mei 2000.
  • Pengajar tamu di Universiti Putra Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia, untuk kuliah (2+1)-Dimensional Chern-Simon-Witten Theory and Polynomial Invariants, 1997.

Jabatan Administratif
  • Deputi Menteri Riset dan Teknologi RI bidang Sumber Daya Iptek, sejak Juni 2010.
  • Sekretaris Komite Inovasi Nasional (KIN), Juni 2010 - 2014.
  • Sekretaris Jendral Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung, 2007-2011.
  • Asisten Deputi Menteri Riset dan Teknologi RI bidang Pengembangan Jaringan Informasi, Januari 2004–Januari 2005.
  • Asisten Deputi Menteri Riset dan Teknologi RI bidang Kajian Kebutuhan Iptek, Juni 2000–Desember 2003.
  • Sekretaris Pusat Matematika (P4M) ITB, 1999-2001.
  • Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Jepang, 1991-1993.

Keanggotaan
  • Ikatan Alumni ITB
  • Grup Fisika Teoretik Indonesia, GFTI (sejak 2005)
  • Elementary Particle Physics Group, Japan (sejak 1990)
  • The Japanese Physical Society (sejak 1989)
  • Himpunan Fisika Indonesia (sejak 1985)

Bidang riset yang ditekuni oleh Prof. F. P. Zen adalah teori String dan Teori-M (M-Theory), Relativitas umum (general relativity), Fisika matematik (Mathematical Physics), sistem dinamik (Dynamical System), komputasi kuantum (Quantum Computation).

Teori string (dan Teori-M sebagai perluasannya) menganggap bahwa fenomena partikel dapat dijelaskan dari string, dimana frekuensi harmoniknya adalah energi partikel. Teori string merupakan salah satu kandidat utama dari theory of everityhing, yaitu sebuah teori unifikasi yang dapat memadukan seluruh interaksi di alam semesta. Kedua teori ini konsisten hanya jika dirumuskan pada ruangwaktu yang berdimensi tinggi (10 dimensi untuk teori string dan 11 dimensi untuk teori-M).

Teori relativitas umum membahas penerapan geometri diferensial untuk menjelaskan fenomena interaksi gravitasi. Teori ini pertama kali diusulkan oleh Albert Einstein pada 1916. Teori ini berusaha menjelaskan fenomena fisis mulai dari gerak partikel dalam medan gravitasi hingga kosmologi, yaitu ilmu tentang asal usul dan perkembangan alam semesta.

Komputasi kuantum adalah teori komputasi yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Algoritma kuantum memiliki efisiensi yang jauh lebih baik dibanding algoritma klasik yang dipakai pada komputer saat ini. Sebuah komputer kuantum juga diyakini memiliki kemampuan proses yang jauh lebih baik dibanding komputer klasik. Riset bidang komputasi kuantum masih terus berkembang. (Bagi yang berminat silakan kunjungi Institute for Quantum Computing)


Pendidikan
  • Doctor of Science, Hiroshima University, 1994-1994 (Riset di Yukawa Institute for Theoretical Physics, Kyoto University, Japan).
  • Master of Science, Hiroshima University, 1989-1991 (Riset di Research Institute for Theoretical Physics, Hiroshima University, Japan)
  • Magister Sains, Institut Teknologi Bandung, 1986-1988
  • Sarjana, Institut Teknologi Bandung, 1980-1985

Penghargaan
  • Satyalancana Karya Satya X Tahun (2001) dari presiden Republik Indonesia.
  • Satyalancana Wira Karya (2003) dari presiden Republik Indonesia.
  • HABIBIE AWARD 2006 bidang ilmu dasar dari The Habibie Center (THC)
  • Innovation Award, University Putra Malaysia, Malaysia, March 2005, untuk judul penelitian Towards Quantum Theory on Punctured Surfaces (bersama Abubaker Mohamed Siddig, Nurisya Mohd Shah, Hishamuddin Zainuddin, Ahmed Bouketir, Zainal Abidin Talib, Zainul Abidin Hassan)

Karier

Akademik
  • Dosen tetap di ITB. Mengajar mata kuliah tingkat sarjana (Fisika Dasar, Fisika Matematika, Fisika Kuantum, Teori Relativitas Umum Einstein) hingga doktoral (Mekanika kuantum, Metode Geometri dalam Fisika Teoretik, Teori Grup, Relativitas Umum), membimbing Sarjana, Magister, dan Doktoral, serta melakukan penelitian untuk bidang-bidang riset di atas. Selain itu, pernah menjadi pengajar tamu dan sebagai reviewer, diantaranya :
  • Reviewer Jurnal Makara Seri Sains (Universitas Indonesia), 2010-2011.
  • Reviewer Journal Sigma (Ukraine Academy of Sciences)
  • Reviewer Journal Mathematical Review (American Mathematical Society), 2006.
  • Profesor tamu pada Optical Sciences Centre, the Institute of Advanced Studies, RSPhysSE, The Australian National University, Australia, Juni 1999-Mei 2000.
  • Pengajar tamu di Universiti Putra Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia, untuk kuliah (2+1)-Dimensional Chern-Simon-Witten Theory and Polynomial Invariants, 1997.

Jabatan Administratif
  • Deputi Menteri Riset dan Teknologi RI bidang Sumber Daya Iptek, sejak Juni 2010.
  • Sekretaris Komite Inovasi Nasional (KIN), Juni 2010 - 2014.
  • Sekretaris Jendral Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung, 2007-2011.
  • Asisten Deputi Menteri Riset dan Teknologi RI bidang Pengembangan Jaringan Informasi, Januari 2004–Januari 2005.
  • Asisten Deputi Menteri Riset dan Teknologi RI bidang Kajian Kebutuhan Iptek, Juni 2000–Desember 2003.
  • Sekretaris Pusat Matematika (P4M) ITB, 1999-2001.
  • Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Jepang, 1991-1993.

Keanggotaan
  • Ikatan Alumni ITB
  • Grup Fisika Teoretik Indonesia, GFTI (sejak 2005)
  • Elementary Particle Physics Group, Japan (sejak 1990)
  • The Japanese Physical Society (sejak 1989)
  • Himpunan Fisika Indonesia (sejak 1985)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar